Loekman ajak aparatur kampung tingkatkan semangat kerja dalam melayani masyarakat

Lampung Tengah - Bupati Lampung Tengah (Lamteng) Loekman Djoyosoemarto, bersilaturahmi dengan aparatur pemerintahan Kampung se-Kecamatan Bangunrejo, di Balai Kampung Sinar Seputih, Senin (18/11/2019).
Bupati Loekman menegaskan, bahwa menjadi seorang pemimpin itu harus bisa membuat yang jelek menjadi baik. Sehingga roda pemerintahan, baik di kabupaten hingga kampung bisa berjalan dengan baik dan berkembang. Pihaknya juga meminta aparatur kampung di Kecamatan Bangunrejo untuk bekerja dengan baik dan profesional, serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. "Itu namanya pemimpin. Kita tunjukan kemampuan kita. Sudah banyak penghargaan yang kita peroleh, ini bukti bahwa kita mampu memimpin Lamteng. Harapan saya, aparatur kampung di Kecamatan Bangunrejo terus membangkitkan semangat gotong royong, untuk bersama-sama membangun Kabupaten Lampung Tengah kedepan," ujarnya. Loekman mengungkapkan, program gotong royong yang digulirkan pemerintah daerah telah membuahkan hasil yang memuaskan, dengan diraihnya beberapa prestasi dan penghargaan tingkat nasional. Sehingga, Kabupaten Lampung Tengah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi daerah percontohan dibidang pertanian organik tingkat nasional. "Dan gotong royong satu-satu nya program yang digulirkan oleh bupati di Indonesia. Sehingga Lampung Tengah akan menjadi daerah percontohannya. Biarkan orang berkata apa, yang penting kita tetap bekerja dengan niat yang sama, langkah yang sama, suara yang sama dan tujuan yang sama. Saya yakin dengan gotong royong tidak ada yang tidak mungkin, semua persoalan yang akan kita hadapi, kalau dikerjakan bersama, Insya Allah dapat terselesaikan dengan mudah. Ayo kita gerakan budaya gotong royong kepada masyarakat," ajak bupati kepada aparatur kampung. Saat ditanya apakah pertimbangan bupati menaikan insentif aparatur kampung, Loekman memgatakan bahwa melihat dari tanggung jawab mereka melayani warganya. Selain itu, berdasarkan kemampuan keuangan daerah juga bisa meningkatkan insentif para aparatur pemerintah kampung. "Jadi RT dan Kadus itu waktu kerjanya 24 jam untuk melayani warganya. Karena itulah saya secara pribadi melihat dengan 500 ribu itu dari kebutuhan minimal hidup. sementara ini pemerintah daerah baru bisa mengalokasikannya. Saya berharap aparatur kampung meningkatkan semangat kerja, dalam memberikan palayan kepada masyarakat. Sehingga apa yang menjadi kendala ditengah masyarakat  dapat teratasi," tandasnya.

Share Post: