Profile
Log Out
Menu
Dashboard
Profil Daerah
Sejarah Singkat
Data Bupati
Gambaran Umum
Data Kependudukan
Data Pendidikan
Data Kesehatan
Data Ekonomi
Data Pertanian dan Perternakan
Data Ketenagakerjaan
Data Pekerjaan Umum
Data Sosial
Data Perhubungan
Data Pariwisata
Dalam Angka
Data Prestasi
Pemerintahan
Lambang Daerah
Visi Misi
Struktur Organisasi
Eksekutif
Legislatif
Produk Hukum
Badan dan Dinas
Kecamatan
Berita
Pengumuman
Dokumen
Hoax
Layanan
Aplikasi
Gallery
Foto
Video
Slider
Portal Layanan
Layanan OPD
Informasi Lainnya
Profil Gender & Anak
Web Setting
Setting
Gambaran Umum
Dashboard
Gambaran Umum
Geografis
Iklim
Geologi dan Jenis Tanah
LUAS WILAYAH
<p style="text-align:justify">Kabupaten Lampung Tengah dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Kabupaten Lampung Tengah tanggal 20 April 1999. Dengan adanya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999 maka Kabupaten Lampung Tengah secara resmi dilakukan pemekaran menjadi 3 (tiga) kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Lampung Timur, Kota Metro dan Kabupaten Lampung Tengah sendiri. Kemudian pada tahun yang sama juga terjadi perpindahan ibukota dari Metro ke Gunung Sugih. Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999 tersebut luas Kabupaten Lampung Tengah menjadi <strong>3.802,68 KM²</strong>.</p> <p style="text-align:justify">Berdasarkan hasil survei BAKOSURTANAL (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional) sekarang berubah menjadi BIG (Badan Informasi Geospasial) tahun 2002 yang meliputi pendataan seluruh wilayah kecamatan, diketahui bahwa luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah adalah <strong>4.659,37 KM²</strong>. Kemudian berdasarkan hasil survei ulang oleh Bappeda tahun 2008 dalam kegiatan penyusunan SIG sumber daya alam, dilakukan koreksi terhadap luas Kabupaten Lampung Tengah hasil survei yang dilakukan oleh BAKOSURTANAL tersebut, sehingga Kabupaten Lampung Tengah mempunyai luas <strong>4.789,82 KM²</strong>. Data inilah yang selanjutnya digunakan oleh BPS Kabupaten Lampung Tengah dalam dokumen-dokumen publikasi resminya.</p> <p style="text-align:justify">Selanjutnya berdasarkan kebijakan penggunaan satu sumber peta <em>(One Map Policy</em>), disyaratkan penggunaan peta batas administrasi yang bersumber dari pusat pemetaan batas wilayah badan informasi geospasial (PPBW-BIG) tahun 2016 dalam penyusunan dokumen RTRW. Berdasarkan peta tersebut dilakukan perhitungan ulang menggunakan software GIS sehingga diperoleh luas areal Kabupaten Lampung Tengah adalah <strong>454.550,04 Ha</strong> atau <strong>4.545,50 KM²</strong>.</p>
PANJANG GARIS PANTAI
JUMLAH PULAU
LETAK GEOGRAFIS
<p>Secara geografis Kabupaten Lampung Tengah terletak antara 104<sup>o</sup> 35’ Bujur Timur – 105<sup>o</sup> 50’ Bujur Timur dan 4<sup>o</sup> 30’’ Lintang Selatan - 4<sup>o</sup> 15’ Lintang Selatan dengan ibukota Kabupaten Lampung Tengah berada pada Kota Gunung Sugih.</p>
BATAS WILAYAH
<p>Secara administrasi Kabupaten Lampung Tengah berbatasan dengan beberapa kabupaten/ kota sebagai berikut: </p> <ol> <li>Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Tulang Barang dan Kabupaten Tulang Bawang Barat.</li> <li>Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pringsewu, Tanggamus, Pesawaran, dan Lampung Selatan.</li> <li>Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lampung Timur dan Kota Metro.</li> <li>Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus dan Kabupaten Lampung Barat.</li> </ol>
BATAS KOORDINAT
TOPOGRAFI
<p>Berdasarkan topografinya Kabupaten Lampung Tengah dapat dibagi menjadi 5 (lima) bagian yaitu:</p> <p><strong>A. Daerah topografi berbukit sampai bergunung</strong></p> <p>Daerah ini mempunyai ketinggian rata-rata 1.600 m, terdapat di Kecamatan Selagai Lingga dan sebagain Kecamatan Pubian dan Kecamatan Sendang Agung. Terdapat 2 Gunung yaitu Gunung Anak (1.614 m) di Kecamatan Selagai Lingga dan Gunung Tangkitangan (1.613 m) di Kecamatan Pubian.</p> <p><strong>B. Daerah topografi berombak sampai bergelombang</strong></p> <p>Ciri khusus daerah ini adalah terdapatnya bukit-bukit rendah yang dikelilingi dataran-dataran sempit, dengan kemiringan antara 8%-15% dan ketinggian antara 300m-500mdpl. Topografi ini dimiliki sebagian besar wilayah Kabupaten Lampung Tengah.</p> <p><strong>C. Daerah dataran aluvial</strong></p> <p>Dataran ini sangat luas, meliputi Kabupaten Lampung Tengah sampai mendekati pantai timur, juga merupakan bagian hilir dari sungai-sungai besar seperti Sungai Way Seputih dan Sungai Way Pengubuan. Ketinggian daerah ini berkisar antara 25m–75mdpl dengan kemiringan 0%-8%.</p> <p><strong>D. Daerah rawa pasang surut</strong></p> <p>Daerah ini terletak di sebelah timur Kabupaten Lampung Tengah, mempunyai ketinggian antara 0,5m–1mdpl. Daerah ini terdapat di Kecamatan Bandar Mataram dan Kecamatan Seputih Surabaya.</p> <p><strong>E. </strong><strong>Daerah <em>river basi</em></strong></p> <p>Kabupaten Lampung Tengah memiliki 2 dari 5 DAS di Provinsi Lampung yaitu sebagian besar adalah DAS Way Seputih dan sebagian kecil adalah DAS Way Sekampung di Kecamatan Selagai Lingga.</p> <p> </p> <p>Wilayah dengan kemiringan lereng lebih dari 20% berada di wilayah selatan yaitu di Kecamatan Selagai Lingga, Kecamatan Pubian, dan Kecamatan Sendang Agung yang juga merupakan kawasan yang memiliki kawasan hutan<br /> dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Tanggamus.</p>
PENENTU BATAS WILAYAH
<p>-</p>
JUMLAH CURAH HUJAN (mm) DAN JUMLAH HARI HUJAN
<p>Sebagaimana daerah tropis lainnya, Kabupaten Lampung Tengah hanya mengenal dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Iklim di Kabupaten Lampung Tengah berdasarkan Smith dan Ferguson termasuk dalam kategori iklim A. Sebagian besar wilayah bagian timur dan utara Kabupaten Lampung Tengah merupakan daratan rendah yang mempunyai ketinggian berkisar antara 0 – 50 meter di atas permukaan laut (dpl), sedangkan pada wilayah bagian barat merupakan pegunungan dengan Kecamatan Pubian (Kampung Kota Batu) dengan ketinggian berkisar 1.000 meter di atas permukaan laut (dpl) dan titik terendah berada di Kecamatan Bandar Surabaya (Kampung Cabang/Sadewa) yang ketinggiannya hanya 7 meter di atas permukaan laut. </p> <p>Wilayah dengan jumlah curah hujan tertinggi berada di wiayah utara sekitar Kecamatan Bandar Mataram dan Terusan Nunyai dengan curah hujan diatas rata-rata curah hujan tahunan, yaitu antara 180 – 260 mm/tahun. Curah hujan rendah atau dibawah rata-rata berada di sekitar Kecamatan Bekri, Padang Ratu, Bangunrejo, Kalirejo, dan Anak Tuha yang merupakan kawasan sentra perkebunan sawit di Kabupaten Lampung Tengah. Kawasan TERBAGUS (Terbanggi, Bandar Jaya, Gunung Sugih) yang saat ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi juga memiliki jumlah hujan dibawah rata-rata, yaitu sekitar 80 – 100mm. </p> <p>Kabupaten Lampung Tengah termasuk beriklim tropis basah yang mendapat pengaruh dari angin musim (Monsoon Asia). Data Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Provinsi Lampung menunjukan bahwa temperatur Kabupaten Lampung Tengah dalam kurun waktu lima tahun terakhir berada pada kisaran 20 –28<sup>0 </sup>C dengan suhu rata-rata pertahun 26,30C. Temperatur udara di Kabupaten Lampung Tengah relatif stabil dan tidak pernah menunjukan perubahan yang ekstrim, hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa kualitas lingkungan di Kabupaten Lampung Tengah masih cukup baik. Kelembapan udara rata-rata di wilayah ini bekisar 80 – 88 persen. <br /> <br /> Kabupaten Lampung Tengah yang terletak di bawah garis khatulistiwa 5° Lintang Selatan beriklim Tropis-Humid dengan angin laut bertiup dari samudra Indonesia dengan kecepatan angin rata-rata 5,83 Km/Jam, memiki temperatur rata-rata berkisar antara 26° C - 28° C pada daerah dataran dengan ketinggian 3060 meter. Temperatur maksimum yang sangat jarang dialami adalah 33° C dan juga temperatur minimum 22° C.<br /> </p>
KECEPATAN ANGIN DAN KELEMBABAN
<p>-</p>
SUHU MAKSIMUM, MINIMUM DAN RATA-RATA SUHU
<p>-</p>
TEKANAN UDARA DAN PENYINARAN MATAHARI
<p>-</p>
GEOLOGI DAN JENIS TANAN :
<p>Di Kabupaten Lampung Tengah terdapat aliran asam batuan gunung berapi yaitu Luffa Lampung yang hampir meliputi seluruh daerah Lampung Tengah dengan tanah Latosol dan Podsolik. Pada ketinggian 50 – 500 meter terdapat bahan Luffa Lampung yang semakin kebarat semakin tinggi letaknya, terdiri dari endapan Gunung Api (Plistosen). Di bagian utara wilayah ini terdapat formasi Palembang yang lebih didominasi oleh morfologi dataran rendah, sedangkan bagian barat daya fisiografinya menjadi daerah berbukit dan pegunungan karena masuk jalur Bukit Barisan. </p> <p>Di daerah Kecamatan Kalirejo dan Bangunrejo terdapat batuan Tasobosan, Granit Kapen dan batuan Metamorf Sakis (Pratersier). Di daerah ini mempunyai potensi sumber bahan galian batu Gamping. Di Kabupaten Lampung Tengah, endapan batuan didominasi oleh tuffs with purniceous dan Coarse grained clastic tuffaceous. </p> <p>Bagian utara Kabupaten Lampung Tengah lebih didominasi oleh endapan tuffs dengan purniceous sedangkan bagian selatan lebih didominasi oleh Coarse grained clastic tuffaceous. Namun begitu formasi-formasi batuan lainnya tetap ada diantaranya yaitu: </p> <ol> <li>Endapan pasir kwarsa, rawa dan alluivium</li> <li>Batuan Gunung Api Kuarter Muda dengan komposisi batuan breksi, lava dan andesit-basaltis</li> <li>Formasi Lampung. Formasi ini terdiri atas batautan tuff berbatuapung, batuan pasir tufan dan sisipan tufit yang berumur Plestocin. </li> <li>Formasi Terbanggi yang menjadi dengan formasi Kasai. Komposisi batuan ini meliputi batuan pasir dengan sisipan batu lempung. </li> <li>Formasi Kasai merupakan perselingan batu pasir tufaan dengan tuf batu apung, strukturnya yaitu silang siur, sisipan tipis lignis dan kayu terkesikan. </li> <li>Formasi Gumai yang bermumur Miosen Awal-Tengah. Formasi ini tersusun oleh batuan serpih gamping, napal, batu lempung dan batu lanau. </li> <li>Formasi Hulu Simpang. Susunan batuan ini terdiri atas batuan breksi gunung api, lava, tuf bersusunan andesitik basaltik terubah, berurat kuarsa dan mineral sulfida. </li> <li>Formasi Talangakar yang berumur Oligosen dengan susunan breksi konglomerat, batupasir kuarsa, batupasir sisipan lignit/batubara dan batu gamping. </li> <li>Formasi Komplek Gunung Asih dengan susunan batuan malihan seperti Sekis, Kuarsit, marmer, gneis dan perlit. </li> <li>Batuan terobosan Mesoizoikum akhir.<br /> </li> </ol>
Simpan