Gubenur Lampung Arinal Djunaidi Mengunjungi Stand Bazar Produk UMKM Perikanan Kabupaten Lampung Tengah dalam peringatan HARKANNAS ke-9 tahun 2022 Provinsi lampung di Lapangan Korpri Komplek Perkantoran Gubenur lampung. Jumat 18/11/2022. Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Lampung Tengah yang diwakili oleh Asisten Bidang Ekonomi pembangunan Madani, S.E., M.M. Menurut Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Provinsi Lampung menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai penggerak perekonomian masyarakat karena memiliki potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang sangat besar. Pada peringatan HARKANNAS ke-9 ini, Gubernur juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengkampanyekan Gerakan memasyarakatkan makan ikan (GEMARIKAN) di Provinsi Lampung. Salah satu potensi sumberdaya perikanan di Provinsi Lampung yang memiliki nilai jual yang tinggi di pasar internasional selain udang dan kerapu adalah rajungan. Rajungan merupakan komoditas ekspor perikanan penting Indonesia. Pada tahun 2020 nilai ekspor rajungan Indonesia sebesar $367 juta dengan volume 27.616 ton. Nilai ekspor ini merupakan terbesar keempat setelah udang, tuna dan cumi. "Pada Peringatan HARKANNAS tahun ini Pemerintah Provinsi Lampung ingin memastikan dan meyakinkan masyarakat bahwa Provinsi Lampung merupakan daerah yang memiliki potensi rajungan yang besar sehingga bisa mendorong nelayan untuk bisa meningkatkan ekploitasi sumberdaya perikanan rajungan di daerahnya, oleh karena itu hari ini Pemerintah Provinsi Lampung menciptakan Rekor MURI makan rajungan bersama sebanyak 1 ton," ucap Gubernur. Atas prestasi tersebut, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menerima penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) yang diberikan kepada Pemerintah Provinsi Lampung sebagai Pemrakarsa Sajian Rajungan Terbanyak. Menurut Gubernur, potensi dan kinerja sektor kelautan dan dan perikanan Provinsi Lampung sebagai bagian dari pembangunan Pertanian secara luas menjadi prioritas pembangunan yang dijabarkan dalam kebijakan, program dan kegiatan. Sebagai upaya meningkatkan produksi ikan, Provinsi Lampung berkomitmen tinggi mewujudkan Visi Lampung Berjaya dengan 33 janji kerja yang salah satunya Program Nelayan Berjaya, yaitu mendorong tumbuhnya usaha budidaya perikanan, integrasi nelayan dan keluarga nelayan dalam pengembangan industri pengolahan perikanan, asuransi nelayan dan jaminan sosial bagi nelayan lansia, beasiswa bagi anak-anak nelayan berprestasi, dan SPBU nelayan di TPI dan sentra-sentra pertambakan. Pada peringatan HARKANNAS tersebut Gubernur juga melakukan pelepasan container ekspor pada kegiatan Gebyar Ekspor produk perikanan Provinsi Lampung dengan negara tujuan utama yakni Amerika Serikat. Tahun 2019-2020 Provinsi Lampung berkontribusi sekitar 10-12% dari total ekspor Indonesia dan menempati urutan ke tiga setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah (BKIPM, 2021). Daerah penghasil utama terletak di pesisir timur Lampung di 3 kabupaten yaitu Lampung Timur, Lampung Tengah dan Tulang Bawang. Tahun 2021 rajungan memiliki nilai ekspor kedua terbesar setelah komoditas udang sebesar 1.577.612 Kg. Menurut Gubernur, Pemerintah Provinsi Lampung juga berkomitmen mengembangkan Komoditas Ikan Air Tawar melalui pembangunan Balai Benih Ikan Air Tawar (BBI) di Mesuji diatas lahan seluas 49.843 meter persegi yang berlokasi di Desa Bukoposo Kecamatan Way Serdang yang telah dihibahkan oleh Pemerintah Kabupaten Mesuji yang telah menyerahkan sertifikat lahan sekaligus melakukan penandatanganan Memorian of Understanding (MoU) bersama dengan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP RI, pada tanggal 4 November 2022. Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan yang diwakili oleh Plt. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Ishartini, mengatakan bahwa melalui Peringatan Hari Ikan Nasional ini diharapkan akan menjadi momentum untuk mengingatkan kembali kesadaran akan pentingnya makan ikan bagi masyarakat. "Sumber daya manusia yang tangguh dan unggul didapatkan dengan mengkonsumsi protein ikan yang cukup". (Diskominfotik Lampung Tengah)